3 mins read

7 Strategi Penting Kurangi Kematian ODOL dari UI



JAKARTA, ASKAI.ID – Top UP Isi Ulang Game Murah

Upaya digitalisasi serta integrasi antar-pemangku kepentingan, menjadi salah satu langkah penting untuk menekan jumlah dan fatalitas kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL).

Hal ini disampaikan oleh Praktisi/Akademisi Universitas Indonesia, Martha Leni Siregar, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat 2025 di Kantor Pusat Kemenhub, Selasa (30/9).

\”Terdapat beberapa strategi utama menuju bebas kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan,\” katanya dalam keterangan resmi.

Strategi Zero ODO yang dimaksud adalah:

  • Penegakan hukum berbasis teknologi melalui pemasangan Weigh-in-Motion (WIM) dan Automatic Number Plate Recognition (ANPR) untuk tilang otomatis.
  • Peningkatan sanksi hukum.
  • Edukasi dan sertifikasi sopir.
  • Zona larangan ODOL.
  • Pengawasan di tingkat karoseri.
  • Insentif bagi operator yang patuh.
  • Integrasi dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

Lebih lanjut Martha menjelaskan, untuk mengurangi tingkat kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas, diperlukan strategi manajemen lalu lintas digital, jalur khusus logistik, integrasi data lalu lintas, serta insentif moda alternatif seperti peralihan angkutan berat ke jalur rel.

Meski dinilai banyak tantangan dalam implementasi, menurutnya bukan berarti mustahil untuk mewujudkan bebas kendaraan ODOL.

WIM, ETLE, dan BLU-e

Pantha Dharma Oetojo, Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga KemenPU, mengatakan saat ini telah terpasang 26 titik WIM di jalan tol Pulau Sumatera, dengan 14 titik di antaranya sudah terintegrasi ETLE.

“Untuk di Pulau Jawa, telah dilakukan pemasangan 14 titik WIM di jalan tol, dengan 5 titik sudah terintegrasi ETLE dan BLU-e,” kata Pantha.

Adapun di jalan nasional (tol dan non-tol), sudah terdapat 55 unit WIM, di mana 5 unit terintegrasi ETLE dan BLU-e, serta 19 unit hanya terhubung ke ETLE.

Selain itu, 48 unit telah terintegrasi dengan Database Ditjen Bina Marga dan Kemenhub, sementara 7 unit lainnya masih belum terhubung dengan sistem database.

“Untuk penegakan hukum kendaraan ODOL yang lebih optimal, pemerintah perlu mengoptimalkan WIM yang sudah terpasang di sejumlah ruas jalan tol serta menambah pemasangan fasilitas penimbangan lima unit per tahun,” ujarnya.

Beberapa inisiatif yang telah dilakukan mencerminkan komitmen pemerintah dalam memerangi ODOL. Dengan penggunaan teknologi canggih seperti WIM dan ANPR, penegakan hukum bisa dilakukan secara efisien dan transparan. Hal ini juga memberikan peluang bagi para pengusaha transportasi untuk mematuhi aturan tanpa merasa terbebani.

Pengintegrasian sistem ETLE dan BLU-e menjadi langkah penting dalam memperkuat mekanisme penegakan hukum. Dengan sistem ini, data kendaraan yang melanggar bisa langsung diproses tanpa harus melalui proses manual yang memakan waktu.

Selain itu, adanya insentif bagi operator yang patuh akan mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan berkendara. Strategi ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam upaya memerangi ODOL.

Dalam konteks yang lebih luas, penggunaan teknologi sebagai alat pendukung dalam pengelolaan lalu lintas merupakan langkah inovatif yang sangat relevan dengan perkembangan dunia modern. Dengan demikian, tidak hanya kecelakaan lalu lintas yang bisa diminimalisir, tetapi juga tingkat kemacetan yang sering kali mengganggu aktivitas masyarakat.

Seiring dengan itu, pemerintah juga perlu terus memperluas jangkauan pemasangan WIM dan memastikan bahwa semua data yang dikumpulkan dapat digunakan secara optimal. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, target bebas kendaraan ODOL dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal