2 mins read

SPPG Sentul Terapkan Standar Tinggi dengan Air Galon untuk Masak dan Cuci Bahan Baku

Standar Tinggi dalam Pengolahan Makanan di SPPG Babakan Madang

Di tengah kepedulian terhadap kesehatan dan gizi masyarakat, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Babakan Madang, Sentul, Jawa Barat menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga kualitas makanan bergizi gratis (MBG). Proses pengolahan makanan di sini dilakukan dengan standar tinggi, mulai dari pencucian bahan baku hingga proses memasak.

Penggunaan Air Galon untuk Kebersihan dan Kualitas

Salah satu langkah utama yang diterapkan adalah penggunaan air galon dalam proses memasak dan mencuci bahan baku. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi yang bisa disebabkan oleh air keran yang tidak terjamin kualitasnya.

“Sekarang hampir setiap hari kita melakukan koordinasi lewat Zoom untuk pencegahan. Yang paling utama itu air, karena air bisa membawa kuman dan kontaminasinya tinggi. Jadi dianjurkan untuk masak dan cuci bahan baku menggunakan air galon, bukan langsung dari keran,” ujar Kepala SPPG Babakan Madang, Savira Hajra saat ditemui di lokasi dapur, Rabu (1/10).

Dengan langkah ini, SPPG berupaya memastikan bahwa makanan yang disalurkan ke sekolah-sekolah dan posyandu tetap aman dan berkualitas.

Proses Penyimpanan dan Pemeriksaan Bahan Pangan

Selain itu, pengecekan terhadap bahan pangan dilakukan secara ketat sejak barang tiba di lokasi. Setiap bahan baku mentah harus diproses sesuai standar yang telah ditetapkan.

“Kalau untuk bahan pangan, dari awal sudah dicek sejak barang datang. Penanganannya harus tepat. Bahan baku mentah dimasukkan ke freezer dengan suhu standar tertentu, itu harus sesuai,” jelas Savira.

Standar suhu penyimpanan juga menjadi perhatian khusus agar bahan baku tetap segar dan tidak terkontaminasi. Dengan demikian, MBG yang disalurkan dapat memberikan manfaat optimal bagi anak-anak.

Sumber Bahan Baku yang Terjangkau dan Lokal

Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan makanan di SPPG Babakan Madang sebagian besar berasal dari koperasi desa dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekitar. Pendekatan ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga memastikan ketersediaan bahan baku yang segar dan berkualitas.

“Banyaknya dari koperasi desa, dan sebagian dari UMKM,” kata Savira.

Dengan keterlibatan koperasi dan UMKM, program MBG juga menjadi sarana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Harapan untuk Program MBG yang Lebih Luas

Savira berharap program MBG terus berlanjut dan semakin menjangkau lebih banyak anak-anak Indonesia. Ia berharap tidak ada lagi kejadian yang merugikan dan ke depan lebih baik serta persebarannya merata.

“Harapannya program ini semakin diterima masyarakat dan tidak ada lagi kejadian yang merugikan. Semoga ke depan lebih baik dan persebarannya merata, sampai anak-anak di daerah jauh dari kota bisa merasakan manfaatnya,” ucapnya.

Apresiasi kepada Pemimpin dan Pemerintah

Selain itu, Savira menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto dan jajaran kabinet yang mewujudkan program ini dan membuka lapangan kerja.

“Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan menteri-menterinya yang menjalankan tugas besar ini. Semoga Bapak Presiden selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus memimpin negara ini,” tutupnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal