2 mins read

Banyak Kasus Keracunan, MBG Akan Diuji dengan Rapid Test

Pemerintah Siapkan Tes Cepat untuk Pastikan Keamanan Makanan Gratis

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa pemerintah akan memperbaiki sistem dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah munculnya kasus keracunan di berbagai daerah. Salah satu langkah yang akan diambil adalah dengan memasang alat tes cepat (rapid test) pangan di seluruh dapur MBG agar makanan yang disajikan aman dikonsumsi.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa pihaknya siap menyediakan rapid test kit tersebut. Ia menjelaskan bahwa penggunaan tes cepat ini sudah biasa dilakukan dalam beberapa situasi, seperti untuk makanan yang disajikan kepada Presiden dan jamaah haji.

“Tes cepat ini sebenarnya sudah biasa kami lakukan, misalnya untuk makanan Presiden dan jamaah haji,” ujar Budi saat berada di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Ia menyarankan agar pelaksanaan teknis rapid test dikoordinasikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Pemeriksaan bisa dilakukan secara harian atau acak sesuai standar keamanan pangan.

“Yang sebaiknya melakukan adalah BGN. Apakah tes dilakukan harian atau random, nanti didiskusikan. Prinsipnya, sama dengan tes cepat yang biasa kami gunakan di puskesmas untuk mengecek makanan siap saji,” jelasnya.

Menurut Budi, rapid test kit dapat digunakan untuk dua kategori, yaitu:

  • Mikrobiologi: mendeteksi organisme penyebab keracunan seperti salmonella, E.coli, bacillus cereus, hingga staphylococcus.
  • Zat kimia: mendeteksi senyawa berbahaya seperti sianida, timbal, arsen, nitrit, formalin, boraks, rhodamin B, dan metanil yellow.

Penyebab Keracunan dari Tiga Faktor Utama

Dalam kesempatan yang sama, Budi juga menjelaskan hasil penyelidikan epidemiologi Kemenkes terkait keracunan MBG di Bandung Barat. Sampel diambil dari tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni SPPG Makmur Jaya (Sirnagalih, Cipongkor), SPPG Maju Jaya (Neglasari, Cipongkor), dan SPPG Mekarmukti (Cihampelas).

Total korban mencapai 1.315 orang. Menurut Budi, penyebab keracunan pangan umumnya berasal dari tiga faktor: bakteri, virus, dan zat kimia.

  • Bakteri yang sering ditemukan antara lain salmonella, escherichia coli, clostridium perfringens, hingga listeria monocytogenes.
  • Virus, di antaranya rotavirus dan hepatitis A virus.
  • Zat kimia, seperti nitrit maupun scombrotoxin.

Dapur MBG Dilengkapi Alat Rapid Test

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan, mengungkap bahwa SPPG yang dibangun Polri sudah dilengkapi alat rapid test untuk menguji makanan sebelum diedarkan. Pihaknya memastikan model tersebut akan diperluas ke seluruh dapur MBG.

“Pak Presiden sudah memerintahkan agar setiap SPPG memiliki alat rapid test untuk memastikan makanan aman sebelum diedarkan,” kata Dadan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal