Ajarkan Muda Paham Investasi, 250 Mahasiswa Ikuti Forum Like It di Pontianak
Kegiatan Literasi Keuangan di Pontianak Membuka Wawasan Generasi Muda
Pada hari Kamis, 2 Oktober 2025, sebanyak 250 mahasiswa dari 12 perguruan tinggi di Pontianak mengikuti kegiatan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) yang diselenggarakan di Gedung Konferensi Ruang Teater Universitas Tanjungpura (Untan). Acara ini mengusung tema \”Generasi Muda Paham Investasi: Pilar Ekonomi Masa Depan\”.
Kegiatan ini menampilkan narasumber ternama seperti Albertus Axel, seorang Financial Planner sekaligus TikTokers, yang memberikan informasi dan tips tentang investasi. Axel berbagi pengetahuan kepada para generasi muda khususnya yang berusia 20 tahunan.
Rangkaian acara Like It ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang dunia investasi kepada mahasiswa.
Oktaviani, mahasiswa Universitas Tanjungpura, menyampaikan bahwa ia sangat antusias dengan kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa selama ini banyak anak muda masih bingung bagaimana cara memulai investasi yang benar. Melalui kegiatan ini, ia jadi lebih paham bahwa investasi bukan sekadar menabung, tetapi juga harus disertai dengan perencanaan yang matang. Penyampaian dari narasumber seperti Kak Axel juga menarik karena dekat dengan dunia mereka sebagai generasi muda.
Andi, seorang mahasiswa IAIN, merasa bahwa acara ini membuka wawasan baru bagi dirinya. Ia mengatakan bahwa sebelumnya ia mengira investasi itu rumit dan hanya untuk orang yang sudah mapan. Ternyata bisa dimulai dari kecil, bahkan dengan aplikasi keuangan yang tersedia saat ini. Namun, ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan agar tidak tergiur dengan keuntungan besar lalu tidak berpikir logis.
Direktur Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia, Arief Rachman, menjelaskan bahwa jumlah investor pasar modal Indonesia pada Agustus 2025 mencapai 18 juta investor. 80 persen dari jumlah tersebut adalah generasi muda. Data ini menunjukkan bahwa generasi muda mulai sadar akan pentingnya berinvestasi. Namun, kesadaran itu harus dibarengi dengan pemahaman yang tepat agar mereka tidak salah langkah dalam mengelola keuangannya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Doni Septadijaya, menekankan bahwa literasi keuangan tidak hanya berbicara soal investasi, tetapi juga tentang perilaku bijak dalam mengelola keuangan, terutama di era digital. Ia mengingatkan anak muda untuk berhati-hati terhadap pinjaman online (pinjol) ilegal maupun judi online (judol).
Ia menambahkan, permintaan SLIK online (Sistem Layanan Informasi Keuangan) saat ini cukup tinggi karena menjadi syarat dalam banyak hal, termasuk perusahaan yang membuka lapangan kerja. Penggunaan paylater yang tidak bijak akan sangat memengaruhi kualitas SLIK seseorang. Jadi, anak muda harus cerdas, jangan sampai penggunaan pinjol atau paylater justru merugikan masa depan mereka.
Financial Planner sekaligus TikTokers Albertus Axel mengingatkan para mahasiswa untuk berani menantang diri dengan mencatat setiap pengeluaran bulanan. Ia menekankan bahwa menentukan tujuan finansial terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi. Misalnya, ada yang ingin menabung untuk melanjutkan S2. Tujuan itu akan menentukan instrumen investasi yang tepat. Selain itu, perhatikan juga masalah likuiditas: berapa lama dana bisa ditahan, serta kondisi keuangan kita saat ini.
Axel menekankan bahwa setiap orang harus tahu seberapa besar toleransi psikologinya terhadap volatilitas pasar. Jangan sampai FOMO, pelajari dulu sebelum terjun. Sebagai contoh, ia menyebut bahwa investasi logam mulia tetap relevan meskipun kerap dianggap kuno. Logam mulia bisa jadi pilihan bagi yang ingin aman dan stabil. Kalau punya profil risiko moderat, bisa juga mencoba saham-saham blue chip yang bagus.
Irfani Hendri, Wakil Rektor Untan Pontianak, sangat mengapresiasi kegiatan Like It. Menurutnya, kolaborasi dari Kemenkeu, BI, OJK dan LPS ini memberikan banyak pengetahuan untuk mahasiswa sehingga bisa menjadi bekal mereka dalam memulai berinvestasi sejak dini dan memilih instrument investasi yang tepat.