2 mins read

Akulaku Finance: Bisnis Paylater Jadi Pendorong Pertumbuhan Baru Multifinance



Perkembangan Bisnis Paylater di Indonesia dan Peluangnya bagi Industri Pembiayaan

Di tengah meningkatnya penggunaan teknologi digital, bisnis paylater atau buy now pay later (BNPL) semakin menarik perhatian berbagai pelaku industri pembiayaan. PT Akulaku Finance Indonesia, salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia, melihat potensi besar dari layanan ini sebagai sumber pertumbuhan baru.

Tren Konsumen Digital yang Mendorong Pertumbuhan

Direktur Keuangan Akulaku Finance, Aan Setiawandi, mengatakan bahwa tren konsumen digital, khususnya generasi Z dan milenial, menjadi pendorong utama meningkatnya permintaan terhadap layanan paylater. Generasi muda ini lebih akrab dengan transaksi digital dan cenderung memilih opsi pembayaran fleksibel seperti BNPL.

“Melihat potensi pasar yang sangat besar di bisnis paylater, tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan pembiayaan mulai masuk ke bisnis paylater ini,” ujar Aan.

Namun, ia juga menyampaikan bahwa segmen ini masih ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam melakukan akuisisi nasabah secara digital. Saat ini, hanya sebagian kecil perusahaan pembiayaan yang menggarap layanan paylater, terutama mereka yang sudah terkoneksi dengan ekosistem e-commerce.

Tantangan dan Peluang di Sektor Paylater

Meskipun potensi bisnis paylater terlihat menjanjikan, tantangan utama yang dihadapi adalah membangun sistem akuisisi kredit digital yang terintegrasi. Sistem ini harus dapat terhubung dengan aplikasi konsumen maupun platform perdagangan daring.

Aan tetap optimistis bahwa potensi bisnis ini akan terus berkembang. Ia menjelaskan bahwa total pembiayaan bertumbuh dengan double growth di industri paylater seiring peningkatan penetrasi konsumen digital.

Regulasi OJK yang Mendukung Pertumbuhan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan ruang bagi perusahaan pembiayaan untuk memasuki bisnis BNPL. Dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 46 Tahun 2024, disebutkan bahwa setiap perusahaan pembiayaan yang ingin menyelenggarakan kegiatan usaha BNPL wajib memperoleh persetujuan dari OJK terlebih dahulu.

Pasal 19 dalam POJK tersebut menyebutkan bahwa perusahaan pembiayaan dapat melakukan layanan pembiayaan digital. Secara rinci, dalam Pasal 19H, dijelaskan bahwa perusahaan pembiayaan dapat melakukan layanan pembiayaan digital melalui pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna tanpa melalui tatap muka secara fisik.

Untuk melakukan kegiatan layanan pembiayaan digital, perusahaan pembiayaan wajib mendapatkan persetujuan OJK dengan cara mengajukan permohonan.

Proyeksi Pertumbuhan Bisnis BNPL

Berdasarkan data OJK, penyaluran pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan tercatat mencapai Rp 8,81 triliun per Juli 2025. Angka ini tumbuh sebesar 56,74% secara Year on Year (YoY).

Dengan regulasi yang semakin jelas dan permintaan pasar yang tinggi, bisnis paylater diprediksi akan terus berkembang. Ini membuka peluang bagi perusahaan pembiayaan untuk menyesuaikan diri dan memperluas layanan mereka sesuai dengan kebutuhan konsumen modern.

Kesimpulan

Paylater bukan hanya sekadar alternatif pembayaran, tetapi juga menjadi bagian penting dari transformasi digital di sektor pembiayaan. Dengan dukungan regulasi dan respons pasar yang positif, bisnis ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan utama bagi industri pembiayaan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal