Berkah Dapur MBG: Relawan Suryati Lunasi Utang dan Impikan Umroh
2 mins read

Berkah Dapur MBG: Relawan Suryati Lunasi Utang dan Impikan Umroh

Kehidupan Suryati: Dari Kesulitan ke Harapan

Di sebuah ruang dapur sederhana di Koja, Jakarta Utara, nasi hangat dan lauk pauk tersusun rapi dalam kotak makan berbahan baja. Lampu neon putih menerangi wajah-wajah yang sibuk menata porsi. Di tengah deru kesibukan itu, berdiri seorang perempuan berusia 54 tahun dengan tatapan teduh meski rasa lelah tak bisa disembunyikan.

Namanya Suryati, relawan bagian pemorsian di Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Koja 1, Jakarta Utara. \”Dari bulan Februari 2025 (kerja di dapur ini), Pak,\” ujarnya saat ditemui ASKAI.ID – Top UP Isi Ulang Game Murah, Rabu (1/10).

Sebelum dapur SPPG Koja 1 hadir, Suryati hanya mengandalkan usaha kecil-kecilan. Ia pernah berjualan, sempat ikut katering, bahkan mencoba bertahan dengan membuka warung. Namun, usahanya tak pernah menguntungkan. Tidak ada lagi modal yang bisa diputar. “Makanya dengan adanya MBG ini, alhamdulillah sekali bisa kebantu buat anak-anak sekolah,” tuturnya.

Suryati adalah seorang ibu dari empat anak. Suaminya sudah meninggal 14 tahun lalu. Sejak itu, Ia berjuang untuk membesarkan anak-anaknya hingga sekarang. Hidup tanpa pasangan membuatnya kerap terhimpit kebutuhan. Utang pun pernah menjadi satu-satunya jalan untuk terus bertahan hidup. \”Utang ke rentenir,\” katanya. Ia juga pernah terjerat pinjaman online (Pinjol), dan bersyukur kini sudah lunas. Namun cicilan ke rentenir masih sisa Rp1 juta. “Dengan kerja di sini (SPPG Koja 1) saya sedikit-sedikit utang saya cicilin,” tambahnya.

Bekerja di dapur SPPG Koja 1 memberinya penghasilan Rp120 ribu per hari. Di mana pencairan dilakukan setiap dua minggu sekali. Meski jumlah itu tak besar, tapi cukup untuk menggerakkan roda kehidupan: bisa makan, bisa meyekolahkan anak, bisa perlahan melunasi utang. “Ya, cukup lah. Dicukup-cukupin aja, alhamdulillah,” ujarnya.

Tak hanya untuk dirinya, Suryati juga melihat dapur SPPG sebagai cahaya bagi banyak perempuan lain yang bernasib serupa. “Bagi kita yang tidak punya suami, ya. Terus untuk teman-teman juga yang suaminya di PHK, alhamdulillah bisa kebantu,” katanya.

Menurut Suryati, dapur SPPG bukan sekadar tempat kerja, tapi ruang penyelamat untuk mengubah hidup. Harapannya besar: Ia ingin anak terakhirnya bisa kuliah jika program MBG berlanjut. Lebih dari itu, terselip doa yang lama ia pendam. “InsyaAllah saya ingin berangkat umrah. InsyaAllah, InsyaAllah,” ucapnya.

Perluasan Jangkauan Program MBG

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen memperluas jangkauan MBG ke daerah lain. Program ini dirancang agar siswa di berbagai wilayah mendapat akses makanan sehat yang setara.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan kolaborasi dengan platform digital akan mempercepat distribusi makanan. Kemkomdigi siap menjadi penghubung agar sinergi ini berdampak nyata bagi masyarakat.

“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” ujar Meutya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal