BGN Soal Dapur MBG Jorok di Bandung Barat: Tindakan Kami Sudah Dilakukan Sebelum Viral
Penutupan Dapur Makan Bergizi Gratis Akibat Pelanggaran Standar Kebersihan
Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Dapur tersebut viral di media sosial setelah ditemukan melakukan pencucian ompreng atau wadah makan bergizi gratis dengan air yang kotor.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa pihaknya sudah turun langsung sebelum video tersebut menjadi viral. “Sebelum viral sudah kita tindak,” ujar Dadan saat dikonfirmasi.
Tim dari BGN telah diturunkan untuk melakukan penelusuran dan mengecek SPPG tersebut. Hasil penelusuran menunjukkan beberapa fakta penting. Pertama, lokasi SPPG tidak sesuai dengan titik pengajuan awal di website BGN. Seharusnya, titik berada di Desa Cibuyur Kecamatan Padalarang, namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa SPPG berada di Desa Citatah Kecamatan Cipatat, yang merupakan lintas kecamatan.
Selain itu, SPPG tersebut sebelumnya pernah mengajukan permohonan di Kecamatan Cipatat, tetapi ditolak karena kuota penuh. Akhirnya, mereka mencoba mengakali dengan mengunci titik di Kecamatan Padalarang, meskipun bangunan SPPG tetap berada di Kecamatan Cipatat.
Dalam temuan juga disebutkan bahwa SPPG bermasalah dengan IPAL atau saluran pembuangan limbah yang turun dan mengganggu warga sekitar. Sumber air sumur bor yang digunakan sangat tidak layak dan keruh. Tempat pencucian food tray (ompreng) juga kumuh dan tidak layak.
Selain itu, SPPG tidak memiliki instalasi ducting, serta tidak memiliki rak penyimpanan food tray. Food tray hanya ditumpuk di bawah meja pemorsian.
Penutupan Dapur oleh Kapolsek dan Kepala SPPG
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Cipatat AKP Iwan Setiawan menyatakan bahwa SPPG tersebut sudah ditutup. “Ya mas betul ditutup. Kemarin dari Deputi Pengawasan BGN Brigjen Doni yang datang,” kata AKP Iwan Setiawan saat dihubungi.
Iwan menjelaskan bahwa penutupan dilakukan karena pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) kebersihan. Proses pencucian ompreng yang sembarangan dinilai berpotensi membahayakan kesehatan ribuan siswa penerima program MBG.
Dihubungi terpisah, Kepala SPPG Citatah Taufik membenarkan bahwa dapur saat ini tidak beroperasi. “Kondisi saat ini dapur tidak operasi untuk sementara ini kang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, seluruh karyawan sementara waktu diliburkan sampai ada izin baru. Namun, ia enggan berkomentar lebih jauh soal viralnya video pencucian ompreng tersebut.