3 mins read

Ikan Hiu Paus Mati Ditemukan di Bekasi, Diduga Akibat Polusi

Nelayan Muaragembong Hebohkan dengan Penemuan Hiu Paus Mati di Perairan

Nelayan di wilayah Muaragembong, Kabupaten Bekasi, dihebohkan dengan penemuan hiu paus mati di perairan Desa Pantai Bahagia pada Selasa 30 September 2025 pagi. Hiu yang memiliki corak tutul ini tersangkut dalam jaring nelayan yang sedang digunakan untuk menangkap ikan.

Ahmad Qurtubi, Sekretaris Desa Pantai Bahagia, mengungkapkan bahwa hiu tersebut ditemukan saat para nelayan selesai melaut dan dalam perjalanan pulang ke daratan. Saat mereka mencoba memperbaiki jaring yang tersangkut, mereka terkejut karena ada ikan besar yang nyangkut.

“Saat coba dibenerin, kan ternyata berat. Ditarik oleh ramean, ternyata itu hiu tutul. Ya kaget ada ikan besar tiba-tiba nyangkut, posisi memang sudah mati,” ujar dia.

Hiu paus dengan nama ilmiah Rhinocodon typus memiliki panjang antara lima hingga enam meter dan berat diperkirakan mencapai 1 ton. Hiu tersebut ditemukan dalam radius beberapa kilometer dari daratan atau sekitar setengah jam perjalanan. Setengah dari badannya mengambang di perairan yang dalamnya sekitar 2-3 meter. “Jadi secara kasat mata agak kelihatan soalnya kan memang agak dangkal, paling dua tiga meter,” tambah Qurtubi.

Setelah itu, para nelayan yang jumlahnya enam orang mencoba menarik hiu tersebut ke daratan. “Di pantai dicek kondisinya sudah mati. Kami cek apakah ada luka atau apa, ternyata tidak, bersih saja badannya. Terus kelihatan masih segar, kemungkinan belum lama matinya,” kata dia.

Qurtubi menambahkan bahwa sebelum ditemukan mati, beberapa nelayan sempat melihat hiu di perairan dekat pantai. Namun, hiu tersebut terlihat lemas. “Katanya pergeakannya kayak yang sekarat. Bisa jadi itu akhirnya ditemukan mati,” ujarnya.

Ini adalah kali kedua hiu paus ditemukan di Muaragembong, setelah sebelumnya terjadi pada 2022 silam. Menurut Qurtubi, perairan di utara Bekasi ini sering dilintasi ikan-ikan besar yang diduga hendak bermigrasi. “Hanya mungkin yang ini tertinggal atau terkena sesuatu jadi tidak sanggup melanjutkan migrasinya,” katanya.

Qurtubi menduga ada beberapa penyebab matinya hiu, antara lain tersangkut jebakan nelayan, terkena baling-baling kapal, atau keracunan akibat laut tercemar.

“Kalau dari indikasi kami kalau dari jebakan nelayan atau kena jaring itu agak susah karena ini ikan besar terus enggak ada tanda-tanda badannya luka akibat jaring. Sama juga dengan baling-baling kapal besar. Bisa jadi juga kondisi lingkungan yang memang kita akui pencemaran ada. Tapi memang perlu diteliti kembali penyebab sebenarnya,” jelasnya.

Setelah dievakuasi ke pantai, kata Qurtubi, warga akan mengubur hiu paus tersebut. “Tidak akan dipotong atau dikonsumsi karena warga sini mah sudah kenyang kalau sama ikan, jadi dikubur saja,” ucap dia.

Fakta-Fakta Tentang Hiu Paus

  • Nama Ilmiah: Rhinocodon typus
  • Panjang: 5 hingga 6 meter
  • Berat: Diperkirakan mencapai 1 ton
  • Lokasi Penemuan: Perairan Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi
  • Kondisi Hiu: Mati dan masih segar

Penyebab Kemungkinan Kematian Hiu Paus

  • Tersangkut jaring nelayan
  • Terkena baling-baling kapal
  • Keracunan akibat pencemaran laut

Tindakan yang Dilakukan Warga

  • Mengubur hiu paus
  • Tidak memotong atau mengkonsumsi ikan
  • Melakukan pemeriksaan kondisi tubuh hiu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal