2 mins read

Keracunan MBG di Pangandaran: Bupati Akui Tidak Tahu Lokasi dan Jumlah Dapur SPPG

Kasus Keracunan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Attarbiyah Leuwiliang

Beberapa siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Attarbiyah Leuwiliang, Kecamatan Cigugur, Pangandaran, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG (Makanan Bergizi). Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan memicu pernyataan resmi dari Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami.

Bupati Citra menyampaikan rasa prihatinnya atas insiden tersebut. Ia juga mengakui adanya ketidakcocokan dalam koordinasi antara pihak pemerintah daerah dengan pengelola program MBG. Hal ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada terjadinya kasus keracunan.

Pengakuan Mengejutkan: Tidak Mengetahui Jumlah Dapur MBG

Pengakuan yang disampaikan oleh Bupati Citra mengejutkan banyak pihak. Ia mengungkap bahwa dirinya tidak tahu jumlah dan lokasi dapur yang digunakan oleh pengelola MBG di wilayah Pangandaran. Ini menunjukkan adanya kesenjangan informasi yang signifikan antara pihak pemerintah dan penyelenggara program.

\”Jujur saja, di awal pihak SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) atau pengelola MBG itu sama sekali tidak ada koordinasi,\” ujar Citra saat berbicara kepada wartawan di Mapolres Pangandaran, Kamis (2/10/2025) sore.

Ia menambahkan bahwa Pemkab Pangandaran tidak mengetahui secara pasti tentang jumlah dapur yang ada, lokasinya, maupun kepemilikan yayasan yang menjalankan program tersebut. \”Kita tidak tahu dapur ada berapa, letaknya di mana, yayasannya punya siapa, jujur kita tidak tahu,\” tambahnya.

Citra juga menyebutkan bahwa pihaknya sebenarnya berencana untuk mengundang koordinator SPPG agar bisa mendapatkan data lebih lanjut mengenai operasional program tersebut. Namun, insiden keracunan terjadi sebelum rencana tersebut dilakukan.

Insiden Terjadi Setelah Konsumsi Menu MBG

Keracunan terjadi pada Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 08.30 WIB, setelah delapan siswa mengonsumsi menu MBG yang terdiri dari capcay, ayam kecap, tahu, jeruk, dan nasi. Meskipun merasa prihatin, Bupati Citra menekankan bahwa kejadian ini harus menjadi evaluasi bersama.

\”Saya tidak akan menyalahkan siapa yang salah, tapi dengan kejadian ini menjadi evaluasi bersama agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari,\” ujarnya.

Hingga laporan ini dibuat, tujuh dari delapan siswa yang mengalami gejala keracunan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah kondisi mereka membaik. Satu anak masih menjalani perawatan di Puskesmas Cigugur.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal