2 mins read

Keracunan MBG Meningkat, BGN Tuding SPPG Tidak Patuh SOP

Kebijakan Makan Bergizi Gratis Menghadapi Tantangan Keracunan

Kasus keracunan yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan adanya pelanggaran di berbagai tahapan pelayanan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI. Menurutnya, kejadian tersebut tidak hanya terjadi karena kesalahan teknis, tetapi juga karena ketidakpatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP).

Pelanggaran Teknis yang Mengancam Keselamatan Penerima Manfaat

Dadan menjelaskan bahwa sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak mematuhi SOP yang telah ditetapkan. Contohnya, ada SPPG yang membeli bahan baku empat hari sebelum distribusi, padahal seharusnya maksimal dua hari. Selain itu, durasi memasak hingga distribusi makanan juga sering kali melebihi batas waktu yang ditentukan.

“Proses memasak sampai delivery tidak boleh lebih dari enam jam, optimalnya empat jam. Namun, seperti di Bandung, ada yang memasak dari jam 9 malam dan kemudian di-delivery sampai jam 12, bahkan ada yang mencapai 12 jam,” ujar Dadan.

Sanksi untuk SPPG yang Melanggar SOP

Atas dasar pelanggaran tersebut, BGN memberikan sanksi berupa penutupan sementara terhadap sejumlah SPPG yang dianggap lalai dalam menjalankan SOP. Penutupan ini dilakukan agar semua proses dapat diperbaiki dan trauma pada penerima manfaat dapat diminimalkan.

“Penutupan sementara ini tidak memiliki batas waktu tertentu. Pemerintah akan menunggu hasil investigasi serta kesanggupan SPPG untuk memperbaiki sistem pelayanannya,” jelas Dadan.

Data Korban Keracunan MBG

Dalam rapat tersebut, Dadan melaporkan bahwa jumlah korban keracunan MBG mencapai lebih dari 6.457 orang. Data ini merupakan rekapitulasi yang dicatatkan BGN hingga 30 September 2025.

  • Wilayah satu mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307 orang.
  • Wilayah dua bertambah menjadi 4.147 orang, ditambah dengan 60 orang di Garut.
  • Wilayah III tercatat 1.003 orang.

Kasus Terbaru di Jakarta dan Jawa Barat

Kasus terbaru keracunan MBG ditemukan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di Garut, keracunan diduga dipicu oleh pembagian makanan dua kali sehari karena dapur MBG setempat akan direnovasi.

“Salah satu makanan yang dibagikan adalah susu. Susu langsung diminum dan itu yang kemudian menimbulkan gangguan pencernaan,” tambah Dadan.

Langkah Perbaikan dan Pemantauan Berkelanjutan

Berdasarkan temuan tersebut, BGN akan terus melakukan pemantauan terhadap seluruh SPPG yang terlibat dalam program MBG. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua prosedur kesehatan dan keamanan makanan dijalankan secara benar.

Selain itu, pihak BGN juga akan memastikan bahwa para penerima manfaat mendapatkan perlindungan dan perawatan yang memadai. Dengan demikian, program MBG dapat terus berjalan dengan aman dan efektif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal