3 mins read

Kesalahan MBG Gunakan Makanan UPF, DPR Tantang BGN soal Kebijakan Berbeda

Perbedaan Pernyataan Mengenai Penggunaan Makanan Ultra Proses dalam Menu MBG

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyoroti penggunaan makanan ultra proses (UPF) dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mengkritik perbedaan pernyataan yang dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) terkait penggunaan UPF. Beberapa contoh makanan UPF antara lain mie instan, sereal, nugget, dan saus. Makanan ini merupakan hasil olahan industri dengan proses yang panjang.

Menu MBG yang mengandung UPF ramai dikritik oleh para ahli gizi. Banyak orang mengeluh bahwa anak-anak sekolah mendapatkan makanan seperti burger, spaghetti, sosis, dan sejenisnya. Hal ini memicu kekhawatiran tentang kesehatan dan nutrisi yang diberikan melalui program tersebut.

Pada pertemuan RDP BGN bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu, 1 Oktober 2025, Charles menyampaikan bahwa ia sangat bersemangat ketika mendengar pernyataan dari Ibu Nanik bahwa BGN akan melarang penggunaan UPF untuk anak-anak. Namun, kemudian muncul pernyataan tambahan dari Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, yang menyatakan bahwa produk seperti biskuit, roti, sereal, sosis, dan nugget harus dibeli dari produksi lokal.

Charles menegaskan bahwa yang dimaksud adalah tidak menggunakan UPF sama sekali, bukan hanya membelinya dari UMKM. Ia menekankan bahwa BGN harus memiliki komitmen untuk menghilangkan UPF dari menu MBG.

Permintaan BGN untuk Konsultasi dengan Ahli Gizi

Charles menyarankan agar BGN berkonsultasi dengan Kepala BPOM dan Kementerian Kesehatan. Menurutnya, pemerintah sudah memiliki standarisasi gizi dan makanan yang dikelola oleh Dirjen Kesmas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua makanan yang disajikan kepada anak-anak memenuhi standar kesehatan.

Penjelasan Wakil Kepala BGN Mengenai Menu MBG

Dalam kesempatan lain, Wakil Kepala BGN, Nanik, menegaskan bahwa dirinya telah menyoroti penggunaan produk pabrik dalam menu MBG meskipun baru menjabat selama seminggu. Ia menekankan bahwa dapur MBG bertujuan untuk membangkitkan ekonomi lokal, bukan untuk memperkaya pemilik pabrik roti.

Nanik menyatakan bahwa roti yang digunakan dalam menu MBG dibuat oleh ibu-ibu murid, sehingga bisa dinikmati oleh anak-anak. Hanya susu yang diizinkan menggunakan produk kemasan karena tidak ada peternakan sapi di beberapa daerah.

Kebijakan yang Berdampak pada UMKM Lokal

Kebijakan ini diharapkan dapat memutar roda perekonomian UMKM lokal. Nanik menyatakan bahwa ratusan ribu UMKM pangan akan hidup jika kebijakan ini dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemeratif untuk memberi gizi bagi anak bangsa sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat.

Kritikan Terhadap Menu MBG yang Menggunakan Spaghetti dan Burger

Ahli gizi Tan Shot Yen mengkritik menu MBG yang menggunakan makanan seperti spaghetti dan burger. Ia menyatakan bahwa tepung terigu tidak tumbuh di Indonesia, dan makanan seperti itu tidak sesuai dengan kondisi alam negara ini. Ia juga menyebut bahwa isi burger sering kali mengandung bahan-bahan yang tidak sehat.

Nanik menjelaskan bahwa menu seperti ini hanya disajikan sesekali untuk memenuhi permintaan siswa. Anak-anak diberi kesempatan untuk memilih menu yang belum pernah mereka makan dalam satu minggu. Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak merasa bosan dengan makanan yang sama setiap hari.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal