Kopi Excelsa: Rasa Unik, Peluang Baru Kopi Nusantara
Kopi Excelsa: Bintang Baru di Dunia Kopi Indonesia
Kopi excelsa kini menjadi bintang baru dalam dunia kopi Indonesia. Dengan rasa yang unik, berbeda dari robusta dan arabica, excelsa menarik perhatian para pencinta kopi baik di dalam maupun luar negeri. Permintaan yang tinggi membuatnya menjadi incaran bagi petani dan pengolah kopi.
Rainaldi, seorang petani dan pengolah kopi, menjelaskan bahwa 10 tahun terakhir, banyak petani tidak menyadari nilai ekonomi dari kopi excelsa. Akibatnya, biji kopi ini sering dijual sebagai campuran robusta. Namun, sejak 2022, permintaan mulai meningkat, terutama setelah kopi ini digunakan dalam kompetisi kopi. Selain itu, produktivitas pohon kopi excelsa juga lebih tinggi dibandingkan dengan arabica dan robusta.
Pohon kopi excelsa bisa bertahan selama ratusan tahun dan satu pohon mampu menghasilkan sekitar 100 kilogram biji ceri kopi. Sementara itu, pohon arabica dan robusta hanya bisa hidup selama 15-25 tahun dan menghasilkan sekitar 7-10 kilogram biji per pohon.
\”Potensi besar excelsa baru diketahui lima tahun belakangan. Setelah tahu harga dan tingginya permintaan, para petani kembali gencar menanam kopi excelsa karena sebelumnya banyak yang menebang pohon kopi ini,\” ujar Rainaldi pada Media Workshop Hari Kopi Sedunia #SatuDalamKopi: Excelsa, Bintang Baru Kopi Nusantara, di Kozi Budara, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung.
Peran Berbagai Pihak dalam Industri Kopi
Industri kopi tidak hanya melibatkan petani, tetapi juga pengolah, roastery, kafe, brewer, dan pemerintah. Rainaldi mengaku beruntung karena mendapatkan dukungan dari Dinas Perkebunan Jawa Barat yang langsung mengidentifikasi penyebaran excelsa di provinsi tersebut. Penyuluh perkebunan juga melakukan inventarisasi kebutuhan para petani kopi.
\”Harus ada kepercayaan antara pengolah dan petani kopi. Ketika sudah sepakat di harga dan tahu potensinya, para petani kopi akan memenuhi kebutuhan pasar. Apalagi dengan adanya kontribusi e-commerce, para petani makin percaya diri dan serius mengembangkan excelsa besar-besaran,\” tambah Rainaldi.
Jawa Barat adalah salah satu provinsi penghasil kopi di Indonesia. Perkebunan arabika mencapai 3.707 hektare pada 2024. Sementara itu, luas perkebunan kopi excelsa di Jawa Barat tercatat sebesar 88 hektare, dengan sisa yang tersebar di area tempat tinggal warga sebanyak lebih dari 3.000 pohon.
Tantangan dan Peluang
Juara Ketiga World Brewers Cup 2024, Ryan Wibawa, mengungkapkan bahwa ia menggunakan kopi excelsa saat mengikuti kompetisi di Chicago, Amerika Serikat. Karakteristik unik dari excelsa, seperti dominasi rasa manis dan kontras dengan arabika serta robusta, membuatnya cocok untuk dikombinasikan dengan kopi lain.
\”Kualitas kopi excelsa menunjukkan bahwa hasil bumi Indonesia bisa bersaing di level dunia. Saat ini, tantangannya adalah bagaimana pasar bisa mendapatkan excelsa yang diproses dengan benar. Jika sudah dapat proses yang benar, baru dikreasikan menjadi minuman yang lain,\” kata Ryan.
Farhan Irfanto, pemilik usaha Uberall Roastery, mengekspor excelsa ke beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Spanyol. Menurutnya, 20 kilogram arabica habis dalam 2-5 bulan, sedangkan 20 kilogram excelsa habis dalam 1-2 minggu.
\”Kopi excelsa menaikan penjualan 50-70%. Kami mulai sering mendapatkan pesanan kopi excelsa, termasuk dari pelanggan di platform digital,\” jelas Farhan.
Dukungan Digital untuk Petani Kopi
Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce Indonesia, menjelaskan bahwa inisiatif #SatuDalamKopi merupakan bagian dari upaya mendukung digitalisasi pelaku usaha lokal dan petani kopi di Indonesia. Ini dilakukan sejak 2024, termasuk di Lahat, Sumatra Selatan, dan Kamojang, Jawa Barat.
Pada kuartal ketiga 2025, terjadi peningkatan penjualan kopi sebesar 108%. \”Kopi selalu jadi favorit, trennya selalu meningkat dan potensinya memang besar. Melalui kolaborasi dengan Dinas Perkebunan Jawa Barat, kami memberi dukungan bagi para petani kopi, berupa pemberian mesin pengolahan biji kopi. Mudah-mudahan meningkatkan daya saing dan produktivitas kopi excelsa, baik di pasar lokal maupun nasional,\” ujar Aditia.