Marc Marquez Ingin Kalahkan Rossi Juara
Johann Zarco Kembali ke 10 Besar di MotoGP Jepang 2025
Pembalap LCR Honda, Johann Zarco, berhasil kembali ke posisi 10 besar dalam seri balap MotoGP Jepang 2025 di Sirkuit Motegi. Ia merayakan finis podium Joan Mir, yang menjadi momen penting bagi timnya. Hasil ini menjadi angin segar setelah sejumlah balapan sulit yang menguji kepercayaan diri dan konsistensi Zarco selama musim ini.
Zarco finis di posisi kesembilan, didorong oleh kecepatan balapan yang baik. Meskipun ia tidak berhasil menyalip rekan senegaranya Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) pada akhir balapan, hasil ini tetap menjadi pencapaian yang membanggakan.
\”Kami sangat puas dengan posisi kesembilan ini. Sangat melegakan bisa meraih poin karena saya belum bisa menyelesaikan balapan sejak Austria, dan itu sangat sulit,\” ujar Zarco.
Performa Zarco tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya sendiri, tetapi juga oleh performa luar biasa rekan setimnya di Honda, Joan Mir, yang berhasil naik podium. Ini menjadi podium pertama Mir sejak Marc Marquez pada tahun 2023.
\”Mir menjalani balapan yang fantastis hari ini. Saya sangat senang dia naik podium, dan ini menjadi motivasi yang baik bagi kami untuk menemukan set-up yang tepat. Saya merasa butuh waktu untuk mengembalikan kepercayaan diri saya,\” kata pembalap Prancis tersebut.
Pembaruan Honda RCV Berdampak Positif
Zarco menekankan bahwa pembaruan terbaru pada Honda RCV telah berperan penting dalam meningkatkan performanya. \”Sejak saya menguji motor baru ini, performa saya sudah bagus,\” ujarnya. \”Kami dapat mencatat waktu putaran yang baik dan, secara umum, cukup konsisten.\”
Namun, di Motegi jelas bahwa Mir menjadi pusat perhatian di tim pabrikan HRC. Finis di posisi kesebelas memaksanya untuk mengejar Quartararo hampir sepanjang balapan, tanpa berhasil menyalipnya.
\”Saya berusaha sedekat mungkin untuk menyalipnya, tetapi saya tidak bisa berbuat lebih banyak dan saya pikir saya agak stres di motor,\” aku Zarco. \”Karena salah satu tujuan pertama adalah finis, mencetak poin, dan memulai kembali balapan untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri dan mencoba meraih hasil yang baik di balapan-balapan di luar negeri.\”
Tekanan dan Pengalaman yang Membentuk Performa
Zarco juga berkomentar tentang bagaimana tekanan dari beberapa balapan yang belum selesai memengaruhi performanya, tetapi menekankan bahwa pengalaman ini telah membantunya mendapatkan kembali perasaan positif di motor. \”Saya telah mengumumkan bahwa kami dapat mencapai finis 10 besar, dan kecepatannya ada di sana. Saya merasa nyaman di motor. Sensasi pemanasannya positif,\” ucap Zarco.
\”Dalam uji waktu, saya kurang beberapa persepuluh detik untuk menjadi penentu. Saya mampu menyalip Fabio, tetapi saya tidak punya ruang untuk melewatinya. Dia juga mengelola balapannya dengan baik, karena saya memberikan segalanya di putaran terakhir, tetapi dia tetap teguh.\”
Marc Marquez dan Dominasi di Kejuaraan
Selain penampilannya sendiri, Zarco juga merenungkan dominasi Marc Marquez dalam kejuaraan dan kemungkinan bahwa juara dunia sembilan kali itu dapat berusaha melampaui rekor gelar Valentino Rossi. \”Marquez telah memulihkan posisinya. Bahkan ketika dia mengendarai Honda dan sering terjatuh, kami pikir dia menjadi gila, bahwa dia berlebihan,\” ucap Zarco.
\”Tetapi dia hanya ingin melaju kencang. Dia tidak bisa menahan diri. Dengan motor yang lebih baik, dia mampu mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan memenangkan gelar lainnya. Saya senang untuknya. Dia sangat dominan tahun ini. Sangat memotivasi melihatnya begitu tenang dan kuat. Hebat,\” ujarnya.
Prospek Masa Depan Marc Marquez
Mengenai prospek masa depan Marquez, Zarco menyinggung tekad Alien. \”Saya pikir dia bertekad, jauh di lubuk hatinya untuk mengalahkan Valentino Rossi. Dan dalam hal gelar juara, dia bisa meraihnya. Tahun depan, dia mungkin tidak akan memimpin sepuluh balapan di kejuaraan, tetapi saya pikir dia akan melakukannya. Dia akan kembali bersaing, itu sudah pasti.\”
\”Pada 2027, saya tidak tahu bagaimana kartunya nanti. Akan ada peluang, jadi mengapa kita tidak bisa memanfaatkannya? Sekarang giliran saya untuk bermimpi!\”
