OpenAI Rilis Aplikasi Sora, Buat Video AI dari Konten Berhak Cipta
Aplikasi Sora dari OpenAI Memungkinkan Pembuatan Konten AI dengan Hak Cipta
OpenAI, perusahaan pengembang teknologi kecerdasan buatan (AI), baru-baru ini meluncurkan aplikasi bernama Sora. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat konten AI berdasarkan materi yang memiliki hak cipta. Dengan fitur-fitur inovatif yang ditawarkannya, Sora menawarkan kemampuan untuk menghasilkan video hingga durasi 10 detik.
Salah satu fitur utama dari Sora adalah Cameo. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan versi AI yang tampak realistis dari diri mereka sendiri dan memasukkan diri mereka ke dalam adegan yang dihasilkan oleh AI. Hal ini membuka peluang baru bagi pengguna untuk terlibat lebih dalam dalam pembuatan konten digital.
Namun, penggunaan konten berhak cipta dalam aplikasi ini menimbulkan beberapa pertanyaan. Beberapa pemegang hak cipta, termasuk studio film dan televisi seperti Disney, telah mencabut materi videonya dari aplikasi tersebut. Menurut sumber internal perusahaan, OpenAI sedang berdiskusi dengan para pemegang hak cipta mengenai kebijakan hak cipta yang akan diterapkan.
Kebijakan ini bisa menjadi masalah besar bagi industri hiburan Hollywood. Jika konten AI dapat dibuat dari materi yang dilindungi hak cipta, hal ini bisa menyebabkan konflik hukum dan perubahan dalam cara industri kreatif bekerja.
Pada awal tahun ini, OpenAI juga menekankan kepada pemerintahan Trump bahwa pelatihan model AI pada materi berhak cipta berada dalam lingkup penggunaan wajar dalam undang-undang hak cipta. Mereka berargumen bahwa menerapkan doktrin penggunaan wajar pada AI tidak hanya tentang daya saing Amerika, tetapi juga keamanan nasional.
OpenAI meyakini bahwa tanpa langkah ini, perusahaan AI AS akan kehilangan keunggulan dibandingkan perusahaan AI Tiongkok. Namun, di tengah upaya untuk mempermudah penggunaan konten berhak cipta, pejabat OpenAI juga menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan izin dari para pesohor yang muncul dalam konten AI.
Dengan demikian, video yang dihasilkan tidak akan langsung beredar tanpa persetujuan tokoh yang terlibat. Tokoh publik dan kemiripan orang lain tidak dapat digunakan sampai mereka mengunggah video buatan AI mereka sendiri dan memberikan izin mereka.
Untuk memastikan keamanan dan keabsahan konten, aplikasi Sora akan meminta pemeriksaan aktif. Pengguna diminta untuk menggerakkan kepala ke arah yang berbeda dan membaca angka acak. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengguna benar-benar manusia dan bukan bot atau sistem otomatis lainnya.
Dengan fitur-fitur inovatif dan kebijakan yang ketat, Sora menunjukkan potensi besar dalam dunia konten digital. Namun, tantangan hukum dan etika tetap menjadi fokus utama bagi OpenAI dan industri AI secara keseluruhan.