Rupiah Diperkirakan Menguat, Investor Percaya Shutdown AS Tak Pengaruhi Pasar
Pergerakan Rupiah Terhadap Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan mengalami pergerakan fluktuatif selama perdagangan pada Jumat (3/10). Meskipun demikian, rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp16.560 hingga Rp16.665 per dolar AS. Hal ini terjadi meskipun terjadi penutupan pemerintah (government shutdown) di Amerika Serikat.
Analis pasar uang Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, menyatakan bahwa rupiah kemungkinan akan kembali menguat ke sekitar Rp16.560 per dolar AS. Salah satu faktor yang memengaruhi hal ini adalah lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang dilakukan hari ini.
Menurut Fikri, saat ini masih belum jelas kapan penutupan pemerintah AS akan berakhir. Namun, dampaknya lebih terasa dalam bentuk sentimen negatif terkait pengelolaan fiskal di AS.
\”Sejauh ini karena (dampak keputusan suku bunga) Federal Open Market Committee (FOMC) terjadi pada 31 Oktober 2025. Saya harap dampaknya masih minimal,\” ujar Fikri kepada ASKAI.ID – Top UP Isi Ulang Game Murah.co.id, Jumat (3/10).
Dampak Shutdown Pemerintah AS
Buntut dari penutupan pemerintah AS, Donald Trump dikabarkan telah membekukan anggaran sebesar Rp431 triliun di negara bagian yang didominasi oleh partai Demokrat. Hal ini menjadi isu penting yang memengaruhi sentimen pasar global.
Selain itu, ada lompatan saham dari beberapa afiliasi Haji seperti Isam PGUN, JARR, TEBE, dan FAST. Lonjakan ini dipicu oleh aksi tertentu yang sedang berlangsung di pasar modal.
Di sisi lain, ada juga pembahasan tentang plus minus kebijakan Menkeu Purbaya yang ingin menghentikan kebijakan burden sharing antara Kemenkeu dan Bank Indonesia. Ini menjadi topik hangat yang dibahas oleh para ahli ekonomi.
Data Perdagangan Rupiah
Berdasarkan data Bloomberg, pada Kamis (2/10), rupiah menutup perdagangan dengan menguat 0,22% atau 37 poin ke level Rp16.598 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS melemah 0,12% ke posisi 97,59.
Peluang Pelemahan Rupiah
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan bahwa rupiah bisa melemah terhadap dolar AS dalam kondisi rebound. Hal ini disebabkan oleh pernyataan hawkish dari pejabat Bank Sentral AS, Logan dan Goolsbee, yang menyarankan kehati-hatian dalam memangkas suku bunga.
Lukman memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak antara Rp16.550 hingga Rp16.650 per dolar AS. Saat ini, investor tidak terlalu khawatir terhadap kebijakan shutdown AS. Sentimen risk on di pasar masih kuat.
Risk on merujuk pada situasi di mana investor percaya diri dan siap mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Dalam kondisi ini, mereka cenderung membeli saham, mata uang negara berkembang, atau aset berisiko tinggi.
\”Dalam shutdown beberapa tahun terakhir memang tidak berdampak dan tidak berkepanjangan, investor mengharapkan shutdown tidak akan berlarut,\” kata Lukman.