Seminar Teknik Kimia Internasional 2025 ITB
Semangat Ekonomi Sirkular dalam Seminar Teknik Kimia ITB 2025
Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menyelenggarakan International Seminar on Chemical Engineering Soehadi Reksowardojo (STKSR) 2025 pada 1–2 Oktober 2025 di Kampus ITB Ganesha, Bandung. Tahun ini, seminar mengusung tema “Circular Economy on Energy Sector: A Sustainable Approach to Energize Future Civilization” yang menyoroti pentingnya transisi menuju sistem energi berkelanjutan melalui prinsip ekonomi sirkular.
STKSR merupakan agenda tahunan yang konsisten digelar oleh Teknik Kimia ITB. Nama seminar ini diabadikan untuk menghormati almarhum Prof. Soehadi Reksowardojo, salah satu guru besar dan tokoh perintis pendidikan teknik kimia di Indonesia.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan pembicara kunci dari berbagai kalangan, baik akademisi dalam dan luar negeri, perwakilan industri, maupun pemerintah. Lebih dari 100 peserta dari berbagai institusi ikut serta untuk membahas inovasi teknologi, strategi kebijakan, serta peluang kolaborasi di bidang energi berkelanjutan.
Pembicara Kunci dan Inisiatif Penting
Salah satu pembicara kunci adalah Dr. Oki Murazza, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dalam pemaparannya, Dr. Oki menegaskan bahwa Pertamina terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi melalui strategi dual-growth: memaksimalkan bisnis eksisting sekaligus mengembangkan energi bersih masa depan.
Beberapa inisiatif kunci yang tengah dijalankan Pertamina meliputi Sustainable Aviation Fuel (SAF), Bioetanol, Renewable Diesel, Green Hydrogen, hingga Biomethane. Menurut Dr. Oki, inisiatif tersebut merupakan bukti nyata bahwa Pertamina tidak hanya berfokus pada energi fosil, tetapi juga menyiapkan fondasi energi hijau yang akan menopang perekonomian Indonesia di masa depan. Komitmen ini tercermin dalam rating ESG Pertamina, yang menempatkan perusahaan ini sebagai salah satu dengan performa terbaik di bidang integrated oil and gas di dunia.
Dalam kesempatan ini, beliau juga menekankan bahwa pengembangan energi baru tidak dapat dilepaskan dari penguasaan teknologi, baik melalui riset internal maupun kolaborasi dengan mitra strategis. Salah satu contohnya adalah pengembangan Katalis Merah Putih hasil kerja sama Pertamina dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), sebuah inovasi kebanggaan bangsa yang kini sudah digunakan secara komersial.
Kolaborasi dan Misi Besar Pertamina
Dr. Oki berharap kolaborasi teknologi ini dapat terus diperkuat, sehingga ekosistem riset nasional semakin berkembang dan misi besar Pertamina untuk mewujudkan kemandirian serta ketahanan energi Indonesia dapat terwujud.
Melalui STKSR 2025, ITB menegaskan kembali perannya sebagai pusat pengembangan ilmu teknik kimia dan teknologi energi berkelanjutan, sekaligus memperkuat kontribusi akademisi dan industri Indonesia dalam percaturan global menuju masa depan yang hijau dan berdaya saing.
Pemikiran tentang Masa Depan Energi
Seminar ini menjadi wadah penting bagi para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berbagi pandangan tentang bagaimana menghadapi tantangan energi global. Berbagai topik seperti pengurangan emisi karbon, penggunaan sumber daya terbarukan, dan pengembangan teknologi ramah lingkungan menjadi fokus utama.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang promosi inovasi teknologi yang telah dikembangkan oleh lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia. Banyak dari inovasi tersebut memiliki potensi besar untuk diterapkan di skala nasional maupun internasional.
Kesimpulan
STKSR 2025 tidak hanya sekadar seminar, tetapi juga menjadi momentum penting untuk membangun jaringan antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam upaya menciptakan solusi-solusi berkelanjutan untuk masalah energi. Melalui diskusi dan kolaborasi yang intensif, diharapkan dapat lahir inovasi-inovasi yang mampu menjawab tantangan energi global sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan.
