3 mins read

Strategi CLEO Optimalkan Kinerja di Sisa Tahun 2025



Strategi CLEO untuk Meningkatkan Kinerja di Semester Kedua 2025

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), perusahaan produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang berada di bawah naungan Tanobel Group, melihat adanya potensi perbaikan kinerja pada semester kedua tahun 2025. Perusahaan ini telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan performa bisnisnya di sisa tahun ini.

Pada periode separuh pertama tahun 2025, penjualan CLEO mengalami pertumbuhan sebesar 5,42% secara tahunan (yoy) dari Rp 1,29 triliun menjadi Rp 1,36 triliun. Namun, laba bersih CLEO turun sebesar 9,70% (yoy) dari Rp 229,84 miliar menjadi Rp 207,54 miliar hingga Juni 2025.

CEO Sariguna Primatirta, Melisa Patricia, menyampaikan optimisme perusahaan terhadap pertumbuhan kinerja yang didorong oleh penjualan di awal semester kedua yang mengalami kenaikan dobel digit. Pada Juli 2025, nilai penjualan mencatatkan kenaikan sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan yang mulai terlihat di bulan Juli ini disokong oleh segmen air minum dalam kemasan botol. Selain itu, kontribusi pertumbuhan juga datang dari hasil ekspansi penambahan pabrik yang telah dilakukan pada tahun 2024. Pabrik baru tersebut telah beroperasi penuh dan memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan penjualan CLEO.

“Pertumbuhan penjualan di bulan Juli menjadi bukti bahwa strategi ekspansi CLEO berjalan efektif. Dengan dukungan pabrik baru yang kini beroperasi penuh, kami optimis kinerja di semester kedua akan semakin kuat,” ujar Melisa dalam keterangan tertulis yang disiarkan Jumat (3/10).

Dalam upaya mendorong penjualan, CLEO lebih mengutamakan channel General Trade (GT). Channel GT merupakan sistem saluran distribusi produk tradisional yang meliputi warung, toko kelontong, pasar tradisional, dan grosir kecil, yang beroperasi secara terdesentralisasi dan melayani kebutuhan konsumen lokal.

Selain faktor pengalaman yang kuat, channel GT masih menjadi pilihan utama karena mayoritas transaksinya bersifat tunai sehingga meminimalkan risiko piutang. Di samping channel GT, CLEO juga aktif melakukan penjualan melalui platform digital, termasuk live-commerce di TikTok hampir setiap hari.

Strategi ini merupakan langkah adaptif yang diambil CLEO terhadap perkembangan penjualan secara digital, yaitu dengan memanfaatkan e-commerce untuk mendorong penjualan dan engagement dengan konsumen. Melisa menegaskan bahwa CLEO akan terus mengoptimalkan pemanfaatan berbagai channel yang ada untuk meningkatkan brand awareness.

\”Kami tidak semata-mata mengandalkan harga yang lebih bersaing dalam menggaet pembeli, tetapi lebih memilih strategi untuk fokus pada upaya membangun awareness dan loyalitas konsumen,\” tambah Melisa.

Saat ini, tiga pabrik baru CLEO di Pekanbaru, Pontianak, dan Palu masih dalam proses perizinan sebelum beroperasi penuh. CLEO berharap ketiga pabrik tersebut dapat mulai beroperasi pada akhir tahun ini.

Sejalan dengan itu, CLEO yang telah memiliki 32 pabrik eksisting terus memaksimalkan proses produksi serta konsisten menerapkan efisiensi melalui pemanfaatan teknologi yang digunakan. Selain memperluas kapasitas produksi, CLEO juga menghadirkan inovasi produk.

Setelah meluncurkan Cleo 1 Liter praktis pada bulan Agustus lalu, CLEO telah menyiapkan produk inovasi baru yang rencananya akan dirilis pada akhir tahun ini. \”Langkah ini diharapkan semakin memperkuat portofolio produk CLEO sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang terus berkembang serta mendukung pertumbuhan penjualan secara berkelanjutan,\” tutup Melisa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal