2 mins read

Tether dan Circle Cetak Rp 46,6 Triliun Stablecoin dalam Sehari, Apa Maksudnya?

Stabilcoin Kembali Heboh dengan Pencetakan Token Masif

Pasar stabilcoin kembali mencuri perhatian setelah dua penerbit utama, Tether dan Circle, mengeluarkan hampir USD 2,8 miliar atau sekitar Rp 46,6 triliun token baru dalam waktu 24 jam terakhir. Langkah ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan komunitas kripto, terutama karena volume transaksi USDT dan USDC tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

Menurut laporan dari BeInCrypto, kejadian ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan regulasi terhadap aset digital. “Dengan regulasi stabilcoin yang akan datang dan ketiadaan audit pihak ketiga, aktivitas ini memicu skeptisisme komunitas,” tulis laporan tersebut.

Tether, yang merupakan penerbit stabilcoin terbesar dunia, pekan lalu juga sempat mencetak tambahan USD 5 miliar atau sekitar Rp 83,2 triliun. Sementara itu, Circle lebih berhati-hati dengan jumlah yang lebih kecil, tetapi tetap aktif dalam menambah pasokan USDC.

Kedua langkah ini memberi mereka ruang besar untuk menyuntikkan likuiditas ke ekosistem Web3 secara masif. Namun, alasan di balik langkah agresif ini masih belum jelas. “Tether memang dikenal agresif mengejar valuasi, tetapi Circle seharusnya tidak perlu ikut serta,” kata laporan tersebut.

Spekulasi tentang \”Pump Market\”

Di media sosial, muncul spekulasi bahwa pencetakan token dalam jumlah besar ini bisa terkait upaya “pump market” untuk mengerek harga aset kripto. Namun, tanpa data transaksi yang mendukung, tudingan ini masih sebatas dugaan.

Masalah lainnya, Tether hingga kini belum pernah menjalani audit independen yang transparan. Banyak analis meragukan nilai jangka panjang USDT dan USDC jika tidak ada bukti cadangan yang sepadan. Kedua perusahaan ini juga menghadapi potensi hambatan dari RUU GENIUS Act di Amerika Serikat. Jika disahkan, undang-undang itu bisa melarang stablecoin yang tidak memenuhi standar kepatuhan, termasuk kewajiban audit rutin dan kepemilikan obligasi pemerintah AS untuk setiap token yang beredar.

“Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa Tether dan Circle benar-benar menyimpan obligasi senilai pasokan stablecoin mereka,” tulis BeInCrypto. Meski keduanya dilaporkan membeli obligasi dalam jumlah besar, nilainya masih jauh dari total pasokan token yang beredar.

Hingga kini, belum ada penjelasan jelas mengenai alasan Tether dan Circle mencetak stabilcoin dalam jumlah masif. Tanpa transparansi cadangan dan audit independen, kecurigaan publik masih akan terus membayangi.

Peringatan bagi Investor

Bagi investor, langkah ini menjadi sinyal untuk lebih berhati-hati, karena stabilitas USDT dan USDC sedang berada di bawah sorotan besar. Dengan situasi yang semakin rumit, penting bagi para pemain pasar untuk terus memantau perkembangan regulasi dan transparansi dari penerbit stabilcoin.

Selain itu, masyarakat kripto juga diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan manipulasi pasar dan risiko yang muncul dari penggunaan stabilcoin yang tidak sepenuhnya terjamin. Dengan semakin ketatnya regulasi, kepercayaan terhadap aset digital akan bergantung pada tingkat transparansi dan akuntabilitas dari pihak-pihak yang terlibat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bergabung bersama kami, dapatkan kupon diskon untuk isi ulang game murah! Nikmati fitur menarik kami:

0

Subtotal